Serunya Wisata Edukasi ke Bintan dan Tanjungpinang

Saat duduk di bangku sekolah dan bangku kuliah, satu aktivitas pendidikan yang tak terlupakan adalah saat mengikuti study tour yakni belajar sambil berwisata. Apalagi jika destinasi study tour-nya ada di luar kota dan menginap di hotel satu malam. Wah, serunya jalan bareng teman-teman dan guru menikmati beragam aktivitas wisata sembari tetap belajar langsung di lapangan.

Inilah yang dilakukan para murid SD Globe Nasional Plus Batam pada Kamis, 25 November 2022 lalu. Study tour yang mereka pilih kali ini adalah menyeberang ke kota seberang Batam yakni Bintan dan Tanjungpinang, yang menjadi ibukota Provinsi Kepri.

Selama berada di Bintan dan Tanjungpinang, peserta mengunjungi delapan spot wisata dan tempat belajar mulai dari wisata alam, budaya, museum dan agro wisata. Rangkaian kegiatan ini sepenuhnya diurus oleh PT Galang Bahari Indonesia selaku biro perjalanan wisata.

Lebih jelasnya, yuks kita lihat rundown kegiatan sebagai berikut:

Menyeberang Pakai Speedboat

Pagi-pagi, sekitar pukul 07.30 WIB, rombongan berangkat menggunakan bus dari Sekolah Globe Nasional yang terletak di Batam Centre menuju Pelabuhan Punggur. Rombongan terdiri dari 80 anak didik dari kelas 4, 5, dan 6, serta delapan guru pendamping.

Begitu sampai, mereka langsung menuju jeti untuk naik speedboat menyeberang ke Pelabuhan Tanjung Uban yang ada di Bintan.

Di atas speedboat Punggur-Tanjung Uban

Keseruan pun dimulai. Tidak sedikit dari peserta ini teryata belum pernah naik speedboat. Sehingga mereka pun merasakan keseruan di atas speedboat yang berkecepatan lumayan tinggi. Apalagi saat menabrak ombak laut, wow rasanya seperti naik mobil dengan jalan bergelombang. Jarak tempuh dari Punggur ke Uban tidaklah lama, hanya memakan waktu sektiar 15 menit.

Menuju Sleeping Budha dan Safari Lagoi

Sesampainya di Pelabuhan Tanjung Uban, rombongan langsung menuju ke bus yang telah menunggu. Mereka langsung dibawa untuk mengunjungi salah satu wisata budaya dan religi yakni Sleeping Budha. Setelahnya akan langsung menuju Safari Lagoi, satu-satunya kebun binatang di Kepulauan Riau.

Serunya naik bus ramai-ramai.

Sleeping Budha atau Patung Budha tidur ini terletak di Vihara Dharma Shanti, Tanjung Uban. Lokasinya memang tidak jauh dari Pelabuhan Uban, hanya sekitar lima menit naik kendaraan. Sleeping Budha ini menjadi salah satu destinasi wisata baru di Bintan yang diresmikan pada 2019 lalu.

Sleeping Budha dibangun dengan mengadopsi konsep patung yang sama yang ada di Thailand. Di Negeri Gajah Putih tersebut, Sleeping Budha sangatlah terkenal dengan ciri khas patung yang berwana emas keseluruhannya. Patung ini bernama asli “Patung Budha Meditasi Berbaring”.

Berfoto bersama di depan Sleeping Budha.

Tidak berlama-lama di tempat wisata pertama ini, rombongan pun melanjutkan perjalanan ke Kebun Binatang Safari Lagoi yang berlokasi di Kawasan Wisata Lagoi. Jarak tempuhnya sekitar satu jam. Sesampainya di sini, para peserta langsung diajak berkeliling melihat koleksi fauna yang dimiliki safari ini. Beberapa diantaranya buaya, orang utan, komodo, aneka reptil, aneka unggas, dan banyak lagi.

Berfoto bersama di Safari Lagoi.

Tidak hanya itu, para peserta juga diajak untuk menikmati wisata agro dan terjun langsung mejadi “petani dadakan” dimana mereka harus belajar mencangkul dan menanam beberapa tumbuhan. Dalam aksi menjadi “petani dadakan” ini mereka pun mengenakan topi capil, khas para petani sungguhan.

Menanam pepaya di Safari Lagoi.

Mereka juga diajak melihat ke beberapa tempat nurseri tanaman yang ada di Safari Lagoi. Pertanian palawija di Safari Galoi ini mengusung konsep pertanian ramah lingkungan yang menggunakan bahan-bahan non kimia. Hasil dari pertanian di sini adalah untuk memenuhi kebutuhan aktivitas ekonomi yang ada di Kawasan Lagoi baik industri pariwisata maupun non-pariwisatan.

Lagoi Bay dan Treasure Bay

Setelah menikmati keseruan menjadi “petani dadakan” para peserta diajak bergerak untuk mengunjungi salah satu pantai terindah di Bintan yakni Lagoi Bay dan kolam renang air asin terbesar di Asia Tenggara, Treasure Bay. Kedua spot wisata ini masih berada di dalam Kawasan Wisata Lagoi dan tidak begitu jauh dari Safari Lagoi.

Di Lagoi Bay, para peserta diajak berfoto bersama dan berkeliling pantai yang indah dan berpasir putih serta menikmati makan siang di sini.

Setelah makan siang dan sholat Zuhur di sini, mereka pun bergerak menuju destinasi selanjutnya yakni Treasure Bay. Di sini, rombongan bisa bersantai dan berenang menikmati kemolekan kolam renang air asing yang luasnya sekitar 800 meter.

Treasure Bay
Bermain air di Treasure Bay.

Menginap di Hotel Bintang Empat, Aston

Setelah seru-seruan bermain air, para peserta langsung membasuh diri dan berganti pakaian dan Sholat Ashar bagi yang melaksanakannya. Setelah itu, rombongan langsung menuju Tanjungpinang. Karena study tour kali ini selama dua hari satu malam, maka peserta menginap di Tanjungpinang, tepatnya di hotel bintang empat, Aston Tanjungpinang. Namun sebelum check in, rombongan diajak makan malam terlebih dahulu di Rumah Makan Family.

Hotel Aston Tanjungpinang. Photo by tripadvisor.

Di malam hari, para peserta diberikan waktu luang untuk menikmati malam di Kota Tanjungpinang selama beberapa saat, sebelum semuanya tidur sekitar pukul 9 atau 10 malam. Serangkaian kegiatan wisata belajar esok hari masih menunggu untuk dinikmati.

Trans Studio dan Patung Seribu

Pagi-pagi, para peserta sudah harus bangun, sarapan, dan check-out. Hari kedua ini, tujuan wisatanya adalah seru-seruan di Trans Studio Tanjungpinang. Di sini, para peserta diajak untuk menikmati beragam permainan yang bisa memacu adrinalin, melihat Jurasic Park sehingga bisa langsung mendapatkan gambaran kehidupan di dinosaurus yang telah punah ribuan tahun lalu.

Di spot wisata ini, anak-anak dan guru pendamping tampak begitu ceriah dan bersemangat. Apalagi ketika menikmati beberapa arena permainan yang memacu adrenalin seperti komedi putar.

Untuk mengeksplorasi semua fasilitas wisata yang ada di Trans Studio Garden ini memang memerlukan waktu yang cukup lama agar bisa merasa lebih puas. Namun, karena waktunya terbatas dan harus mengunjungi beberapa tempat menarik lainnya di Tanjungpinang, para peserta harus rela bermain dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Menikmati arena outbound di Trans Studio Garden.
Bermain di Jurasic Park, Trans Studio Garden.
Melihat nurseri garden di Trans Studio Garden.
Melihat nurseri garden di Trans Studio Garden.

Setelah puas bermain dan berwisata agro di Trans Studio Garden, rombongan bergerak ke spot wisata religi yakni Vihara Patung Seribu yang terletak di Jl. Asia Afrika, Batu IX, Kec. Tanjungpinang Timur. Lokasinya tidak begitu jauh dari Trans Studio. Di vihara ini, peserta bisa melihat 1000 patung dewa-dewa agama Budha dengan beragam bentuk.

Berfoto bersama di depan gerbang vihara Patung Seribu.

Museum dan Gedung Gonggong

Tidak berlama-lama di vihara Patung Seribu, rombongan melanjutkan perjalanan ke Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Tanjungpinang di Jl. Ketapang No.2, Kemboja, Kec. Tanjungpinang Barat.

Nama museum diambil dari nama salah satu sultan yang pernah memimpin Kerajaan Johor-Riau yang ketika itu masih menjadi satu kesatuan.

Di museum yang diresmikan pada 2019 lalu ini, rombongan bisa melihat beberapa peninggalan sejarah Kejayaan Kerajaan Melayu Johor-Riau, Di sini juga terdapat benda-benda hasil kebudayaan masyarakat Tanjungpinang baik benda etnografika, arkeologi, historika, filologika, numismatika, keramologika, dan teknologika, seperti aneka jenis keramik, alat-alat perang zaman dahulu, mata uang zaman dahulu, perlengkapan hidup dan banyak lagi.

Melihat koleksi di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Tanjungpinang.

Gedung museum sendiri merupakan bangunan bersejarah karena bekas sekolah pertama tingkat dasar yang ada di kota ini. Sekolahnya, pada zaman penjajahan Belanda tahun 1918, diberi nama Hollandsch-Inlandsche School (HIS) . Kemudian nama sekolahnya diganti menjadi Futsuko Gakko pada zaman penjajahan Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, sekolahnya berubah nama menjadi Sekolah Rakyat. Dan, kemudian berubah lagi menjadi SDN 01 Tanjungpinang sampai pada 2004.

Setelah puas belajar sejarah dari museum ini dan menunaikan Sholat Ashar bagi yang Muslim, rombongan kembali bergerak ke spot terakhir yakni Gedung Gonggong yang ada di Laman Boenda, tidak jauh dari Pelabuhan Internasional Tanjungpinang.

Gedung ini merupakan salah satu ikon wisata Kota Tanjungpinang yang sudah mulai beroperasi sejak 2016 lalu. Bentuk desain gedungnya memang unik dan sesuai dengan namanya yakni gonggong, salah satu hasil laut termasyur dari Tanjungpinang

Di dalam gedung ini, pengunjung bisa mendapatkan beragam infomasi pariwisata Tanjungpinang dan Kepri serta melihat beragam galeri. Di sekitar gedung yang dikelilingi taman kota ini, pengunjung bisa menikmati bermacam-macam kuliner khas Melayu seraya duduk dantai di tepi laut.

Berfoto bersama di depan Gedung Gonggong.

Setelah bersantai sejenak di Gedung Gonggong, rombongan langsng menuju ke pelabuhan untuk kembali ke kota Batam menggunakan feri. Dengan perjalanan kurang lebih satu jam, rombongan pun tiba di Pelabuhan Punggur dengan selamat. Selanjutnya, mereka kembali ke sekolah dan pulang ke rumah masing-masing.

Alhamdulillah, study tour anak-anak SD Globe Nasional Plus bersama PT Galang Bahari berjalan sukses tanpa hambatan yang berarti. Sampai ketemu di kegiatan wisata selanjutnya! (sri murni)

Bagikan :

Artikel Lainnya

Mamacu Adrinalin Saat Sea S...
Liburan Sekolah ke Ibukota ...
Wisata Edukasi Bahari di Ke...
Yuks Liburan Lebaran ke Kep...
Turis Korea Puas Snorkeling...
Lebaran 3D2N di Malaysia &a...