Puas Berwisata 6D5N Batam-Pinang- Bintan

MAU BERPUAS-PUAS berwisata di Batam-Tanjung Pinang-Bintan? Apa yang dilakukan satu keluarga dari Jakarta ini bisa ditiru.

Keluarga yang terdiri dari lima orang tersebut menghabiskan waktu enam hari lima malam (6 days 5 night/ 6D5N) untuk menikmati ragam wisata di Batam, Tanjung Pinang, dan Bintan. Selama tour, semuanya diatur oleh Galang Bahari Indonesia selaku penyenggara wisata di Kepri.

Tour dimulai dari penjemputan rombongan di Bandara Hang Nadim, Batam, pada Kamis 16 Maret 2023 lalu. Mereka dijemput menggunakan city car yang nyaman.

Bandara Internasional Hang Nadim Batam
Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Photo by menixnews.com

Hari pertama di Batam, rombongan hanya bersantai-santai sambil melihat-lihat kota. Dari bandara, mereka pun langsung dibawa makan siang dan city sightseeing. Setelahnya langsung check-in hotel, makan malam dan bersantai menikmati suasana malam di Batam.

Mengunjungi Ikon Kota Batam

Hari kedua, selepas sarapan rombongan di ajak mengunjungi beberapa ikon Kota Batam. Tujuan pertama adalah Laman Welcome to Batam, Dataran Engku Putri, dan Masjid Agung I yang letaknya saling berdekatan.

Di komplek ini, pelancong juga bisa melihat pusat pemerintahan Kota Batam dan salah satu bagian kota yang paling berkembang pesat.

Berfoto bersama di depan Welcome to Batam

Setelah puas berfoto dan melihat-lihat satu di antara landmark kota Batam, rombongan diajak mengunjungi tempat paling ikonik di Batam yakni Jembatan Barelang. Dinamai Jembatam Barelang karena jembatan ini menghubungkan pulau-pulau besar yang ada di Batam mulai dari pulau utama Batam, kemudian Rempang, dan terakhir Galang.

Ada enam jembatan barelang yang menghubungkan tujuh pulau utama di Batam. Namun, karena jarak dari satu jembatan ke jembatan lainnya cukup jauh dan bisa menghabiskan waktu sekitar satu jam, maka kebanyakan wisatawan hanya berkunjung ke Jembatan Satu Barelang yang bernama lengkap Jembatan Tengku Fisabilillah. Jembatan Satu ini memiliki panjang sekitar 642 meter. Sementara total penjang jembatan 1-6 jika digabungkan sekitar 2.264 meter.

Berfoto bersama di Jembatan Satu Barelang

Berikut nama-nama pulau dan jembatan yang menghubungkannya:

  1. Pulau Batam ke Pulau Tonton: Jembatan Satu atau Jembatam Tengku Fisabilillah
  2. Pulau Tonton ke Pulau Nipah: Jembatan Dua atau Jembatan Nara Singa
  3. Pulau Nipah ke Pulau Setokok: Jembatam Tiga atau Jembatan Raja Ali Haji
  4. Pulau Setokok ke Pulau Rempang: Jembatan Empat atau Jembatan Sultan Zainal Abidin
  5. Pulau Rempang ke Pulau Galang: Jembatam Lima atau Jembatan Tuanku Tambusai
  6. Pulau Galang ke Pulau Galang Baru: Jembatan Enam atau Jembatam Raja Kecik

Selepas berkunjung ke Jembatam Barelang, rombongan singgah ke Masjid Agung II Masjid Sultan Mahmud Riwayat Syah yang berlokasi di Sagulung. Masjid yang biasa disebut Masjid Sultan ini merupakan masjid terbesar di Sumatera.

Luasnya sekitar 4 hektare dan bisa menampung kurang lebih 25.000 jemaah dan diresmikan pada 2017 lalu. Masjid sudah menjadi salah satu destinasi wisata religi di Kota Batam.

Masjid Agung II Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah

Destinasi selanjutnya di hari kedua ini adalah mengunjungi Masjid Muhammad Cheng Hoo yang ada di komplek Golden City, Bengkong, sebuah kawasan wisata terpadu yang dimiliki Batam.

Masjid ini dibangun sebagai bentuk penghargaan kepada pejuang Islam legendaris dari daratan Tiongkok, Laksamana Cheng Hoo yang sempat berlayar ke bumi pertiwi, Indonesia.

Arsitektur masjid ini merupakan akulturasi budaya Tiongkok dengan ditandai adanya pagoda di bagian atas masjid dan budaya Islam.

Masjid Muhammad Cheng Hoo yang ada di komplek Golden City, Bengkong. Photo by IDN News

Setelah mengunjungi Masjid Muhammad Cheng Hoo, rombongan diajak makan siang dan bersantai menghabiskan malam di Batam.

Mengeksplor Pulau Eksotis Ranoh

Hari ketiga di Batam, pagi-pagi sekali rombongan harus sarapan di hotel karena hari ini mereka akan diajak mengeksplorasi satu di antara pulau-pulau eksotis di Batam yakni Pulau Ranoh yang berada di gugusan Pulau Abang.

Pulau Ranoh Batam
PenampakanPulau Ranoh, Batam, dari atas udara.

Perjalanan ke Pulau Ranoh cukup memakan waktu. Dari pusat kota ke Pelabuhan Ranoh yang berada di Pulau Galang Baru, lewat Jembatan Enam Barelang, perlu waktu sekitar satu jam lebih perjalanan darat. Dari sini, rombongan dibawa ke Pulau Ranoh dengan menggunakan kapal wisata.

Selama berada di kapal, mereka bisa bersantai seraya menikmati pemandangan indah pulau-pulau kecil yang berada di gugusan Pulau Abang, berpadu dengan birunya langit dan lautan.

Dalam waktu sekitar 30 menit, rombongan berlabu di pantai Pulau Ranoh. Mereka disambut dengan pemandangan pantai yang menakjubkan. Putih, bersih, dan ditumbuhi banyak pohon kelapa di sekitarnya.

Sesampainya di Ranoh, mereka bisa langsung menikmati welcome drink di restoran atau duduk-duduk santai di tepi pantai merasakan kesejukan angin sepoi-sepoi.

Selepas makan siang dan beristirahat sejenak, rombongan diajak menikmati wahana air yang tersedia di Pulau Ranoh. Beberapa diantaranya adalah banana boat, kayak atau kano, serta fat boy.

banana boat di pulau ranoh
Menikmati banana boat di Pulau Ranoh.

Setelah menjajal banana boat, rombongan bisa menikmati wahana air lainnya yakni mendayung kano atau kayak dan melompat ke atas balon fat boy.

Untuk mendayung kano, area bermainnya adalah di perairan sekitar Pulau Ranoh. Jenis kano yang disediakan adalah kano single (untuk seorang diri) dan kano double (untuk dua orang).

Bermain kayak atau kano di sekitar perairan Pulau Ranoh.
Bermain kayak atau kano di sekitar perairan Pulau Ranoh.

Sementara untuk wahana fat boy, bisa bermain di tepi pantai bersama teman-teman atau keluarga agar jauh lebih seru. Saat seseorang menghempaskan diri ke atas balon fat boy, maka orang lain yang berada di atasnya akan jatuh ke dalam air laut.

Wahana fat boy di Pulau Ranoh.
Wahana fat boy di Pulau Ranoh.

Di sini juga rombongan bisa snorkeling melihat keindahan bawah laut di perairan Gugusan Pulau Abang termasuk di sekitar Ranoh.

Menjelang senja, rombongan bertolak ke Batam dan makan malam di restoran seafood yang ada di Harbour Bay seraya menikmati pemandangan dari jauh negeri jiran Singapura. Setelahnya, rombongan kembali ke hotel untuk beristirahat.

Menuju Bintan dan Tanjung Pinang

Keesokan harinya, selepas sarapan, rombongan dijemput sekitar pukul 07.00 untuk menuju ke Pelabuhan Telaga Punggur dan selanjutnya menyeberang ke Pelabuhan Tanjung Uban, Bintan, menggunakan speed boat. Perjalanan laut ini terbilang singkat hanya sekitar 15 menit.

Di Pelabuhan Tanjung Uban, rombongan langsung dijemput mobil dan mengunjungi beberapa spot wisata terkanal di Bintan.

Sleeping Budha, Danau Biru dan Gurun Pasir

Tujuan pertamanya adalah Sleeping Budha, gurun pasir dan telaga biru. Mereka langsung dibawa untuk mengunjungi salah satu wisata budaya dan religi yakni Sleeping Budha.

Patung Budha tidur ini terletak di Vihara Dharma Shanti, Tanjung Uban yang tidak jauh dari pelabuhan. Hanya perlu waktu sekitar lima menit berkendara, rombongan sudah sampai di lokasi. Sleeping Budha ini sangat terkenal di Thailand, dan pihak Vihara Dharma Shanti mengadopsi konsep patung tersebut untuk dibangun juga di Bintan.

Sleeping Budha di di Vihara Dharma Shanti, Tanjung Uban. Photo by https://hypeabis.id

Keunikan patung yang diresmikan 19 Oktober 2019 lalu ini, terdapat pada warna patung yang menyerupai emas, termasuk ornamen-ornamen yang ada di sekitarnya. Selain itu,

patung yang bernama asli “Patung Budha Meditasi Berbaring” ini letaknya berseberangan dengan Masjid Raya Baitul Makmur. Ini menunjukkan masyarakat di sini hidup damai berdampingan dengan kepercayaan atau agama yang berbeda-beda.

Di Negeri Gajah Putih, Thailand, Sleeping Budha sangatlah terkenal dengan ciri khas patung yang berwarna emas keseluruhannya. Patung ini bernama asli “Patung Budha Meditasi Berbaring”.

Destinasi selanjutnya adalah Gurun Pasir dan Danau Biru yang letaknya berdekatan yakni di Dusun Busung, Kecamatan Tanjung Uban, Kabupaten Bintan. Kedua objek wisata ini merupakan bekas peninggalan tambang pasir dan bauksit yang terlantar.

Seperti diketahui, Bintan merupakan salah satu penghasil bauksit terbesar di Indonesia. Penggaliannya sudah dilakukan sejak zaman pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto. Karena tidak difungsikan lagi, tambang-tambang tersebut kini menjadi hamparan pasir yang luas dan danau-danau yang warnanya biru.

Oleh warga sekitar, lahan terlantai ini kini dikelola dan dijadikan tempat destinasi wisata yang apik. Foto-foto di sini pun hasilnya seperti berada di Timur Tengah.

Lagoi Bay dan Treasure Bay

Setelah puas berfoto-foto, destinasi selanjutnya adalah kawasan wisata terpadu Bintan yakni Lagoi Bay dan Treasure Bay.

Perjalanan kurang lebih sekitar 30 menit. Lagoi Bay ini merupakan salah satu komplek wisata terpadu yang ada di Bintan. Di sini terdapat beberapa resort besar dan spot-spot wisata alam, khususnya pantai dan pusat perbelanjaan yang di dalamnya ada pusat kuliner. Ada pula taman lentera atau lantern park dengan tema dunia laut dan masyarakat pesisir.

Pantai Lagoi Bay merupakan salah satu pantai terbedar di Bintan yang tertata rapi, bersih, dan indah. Pasirnya putih dan lembut. Bagi yang membawa anak-anak, bermain di pantai ini memang mengasikkan. Jika air sedang surut, pantainya sangat luas sehingga memberikan ruang yang luas untuk bermain.

Treasure Bay Bintan
Treasure Bay, Bintan.

Spot wisata selanjutnya adalah Treasure Bay yang masih berada di kawasan wisata terpadu Lagoi. Di sini, rombongan bisa berenang sepuasnya ataupun bersantai di tepi kolam. Selain bermain di kolam renang Crystals Lagoons yang kedalamannya bervariasi sampai 2.5 meter, para pengunjung juga bisa menikmati agro wisata berupa kebun organik dan hutan mangrove atau bakau.

Sebagai informasi, kolam renang ini mulai beroperasi pada 2007. Developernya membuat kolam dengan teknologi yang ramah lingkungan yakni dengan menggunakan produk kimia sekitar 100 kali lebih sedikit daripada kolam renang konvensional. Untuk filtrasi, kolam ini hanya mengkonsumsi 2 persen energi yang dibutuhkan oleh kolam filtrasi konvensional.

Jalan-jalan ke Tanjung Pinang

Treasure Bay merupakan destinasi terakhir di Bintan. Setelah dari sini, rombongan langsung menuju ke Tanjung Pinang untuk makan malam dan menginap di hotel berbintang yang ada di sana seraya menikmati suasana malam ibukota Provinsi Kepri tersebut.

Keesokan harinya, selepas sarapan, rombongan diajak keliling dan mengunjungi beberapa spot wisata utama yakni Patung Seribu, Pulau Dompak sebagai kawasan baru pusat pemerintahan, Museum Tanjung Pinang, Gedung Gonggong, dan Trans Studio.

Kembali ke Batam

Setelah seharian mengeksplorasi Tanjung Pinang, rombongan kembali ke Batam dengan menumpang kapal feri. Sesampainya di Batam, rombongan menjungan menuju hotel untuk beristirahat dan makan malam.

Keesokan harinya, tidak ada agenda khusus karena hari terakhir di Batam ini akan dihabiskan untuk belanja oleh-oleh dan barang-barang lain yang ingin dibeli.

Masjid Tanjak Bandara Hang Nadim Batam. Photo by menixnews.com

Selepas makan siang, rombongan diantar ke Bandara sekaligus singgah di Masjid Tanjak. Masjid ini merupakan ikon Batam terbaru yang desainnya memang unik. Sesuai dengan namanya, masjid ini didesain menyerupai tanjak, penutup khas lelaki Melayu Kepri.

Anda yang ingin wisatanya diurus dengan baik dan tidak pakai repot, silakan hubungi Galang Bahari di nomor Call: 0812 6711 1161 dan WA: +6281267111161. (sri murni)

Bagikan :

Artikel Lainnya

Mamacu Adrinalin Saat Sea S...
Liburan Sekolah ke Ibukota ...
Wisata Edukasi Bahari di Ke...
Yuks Liburan Lebaran ke Kep...
Turis Korea Puas Snorkeling...
Lebaran 3D2N di Malaysia &a...