Liburan Sekolah ke Ibukota Yuks!

Sudah punya rencana apa untuk liburan sekolah? Jika tidak ingin pergi ke luar negeri atau ke luar Kepri, jangan berkecil hati karena tempat wisata di Kepri juga keren-keren. Dan, yang paling penting tidak membutuhkan biaya besar.

Banyak pilihan paket wisata yang tersedia. Satu di antaranya adalah wisata ke Ibukota Provinsi Kepri, Tanjung Pinang, dan keliling Pulau Bintan. Berwisata ke Tanjung Pinang dan Bintan, banyak hal yang bisa dinikmati mulai dari wisata alam, sejarah, budaya, religi, edukasi, dan pastinya kuliner.

Cukup menyiapkan waktu dua hari satu malam dengan budget yang tidak terlalu mahal untuk biaya transportasi antar pulau, transportasi darat, penginapan di hotel berbintang, makan, dan biaya masuk tempat wisata (jika ada).

Batam-Bintan by Speedboat

Perjalanan dimulai dari pagi, sekitar pukul 08.00, dengan berkumpul langsung di Pelabuhan Telaga Punggur, Batam. Para tamu akan menaiki speedboat atau kapal cepat menuju Pelabuhan Tanjung Uban, Bintan. Waktu tempuh kedua pelabuhan ini hanya sekitar 15 menit.

Sleeping Budha, Gurun Pasir, dan Telaga Biru

Destinasi wisata pertama begitu menginjakkan kaki di Bintan adalah Sleeping Budha, Gurun Pasir, dan Telaga Biru. Ketiga tempat ini tidak jauh dari Pelabuhan Tanjunguban dan rombongan akan dibawa menaiki bus wisata.

Sleeping Budha atau Patung Budha tidur ini terletak di Vihara Dharma Shanti, Tanjung Uban yang tidak jauh dari pelabuhan. Hanya perlu waktu sekitar lima menit berkendara. Sleeping Budha yang ada di sini merupakan adopsi dari patung yang sama yang sangat terkenal di Thailand.

Keunikan patung yang diresmikan 19 Oktober 2019 lalu ini, terdapat pada warna patung yang menyerupai emas, termasuk ornamen-ornamen yang ada di sekitarnya.

Selain itu, patung yang bernama asli “Patung Budha Meditasi Berbaring” ini letaknya berseberangan dengan Masjid Raya Baitul Makmur. Ini menunjukkan masyarakat di sini hidup damai berdampingan dengan kepercayaan atau agama yang berbeda-beda.

Setelah dari Sleeping Budha, rombongan akan bergerak ke Dusun Busung, Kecamatan Tanjung Uban, Kabupaten Bintan. Di sini, para tamu bisa menikmati pemandangan indah gurun pasir dan telaga biru atau danau biru.

Letak kedua objek wisata ini saling berdekatan dan kini telah dilengkapi dengan atraksi wisata yang lebih menarik seperti ATV. Jadi, tidak hanya bisa cuci mata dan berfoto-foto, tapi sekaligus seru-seruan di atas ATV.

Sebagai informasi, kedua objek wisata ini merupakan bekas peninggalan tambang pasir dan bauksit yang terlantar. Seperti diketahui, Bintan merupakan salah satu penghasil bauksit terbesar di Indonesia. Penggaliannya sudah dilakukan sejak zaman pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto. Karena tidak difungsikan lagi, tambang-tambang tersebut kini menjadi hamparan pasir yang luas dan danau-danau yang warnanya biru.

Lagoi dan Treasure Bay

Destinasi berikutnya adalah Kawasan Wisata Terpadu Lagoi. Di sini, ada dua tempat utama yang akan dikunjungi yakni Lagoi Bay dan Treasure Bay. Di sini juga akan menjadi tempat bersantap siang.

Lagoi Bay terkenal dengan pantainya yang luas, bersih, dan indah. Di pinggir pantai terdapat pohon-pohon rindang yang nyaman untuk dijadikan tempat bersantai di bawahnya. Pantai ini juga dilengkapi dengan bermacam-macam atraksi wisata air seperti jet ski, banan boat, kayak, dan lainnya.

Jika tidak ingin berada di pantai, bisa jalan-jalan di sepanjang bangunan Lagoi Bay yang memiliki ragam toko-toko yang menjual banyak hal mulai dari fashion sampai pernak-pernik aksesoris.

Di sini juga terdapat beberapa resort besar dan spot-spot wisata alam, yang di dalamnya ada pusat kuliner. Ada pula taman lentera atau lantern park dengan tema dunia laut dan masyarakat pesisir.

Kawasan wisata Lagoi Bay juga sering kali menjadi tempat penyelenggaraan even-even internasional seperti konser musik dan olahraga, diantaranya Bintan Moon Run, Iron Man, Kasma Run, Bintan Marathon, dan banyak lagi.

Setelah puas mengeksplor Lagoi Bay, saat menuju Treasure Bay yakni salah satu kolam renang air asin terbesar di Asia Tenggara.

Kolam ini memiliki kedalaman bervariasi sampai dengan 2.5 meter. Pengujung bisa berenang dan bermain pasir di kolam renang ini yang memang didesain menyerupai pantai sesungguhnya. Di sini juga bisa bermain beragam wahana air.

Sebagai informasi, kolam renang ini mulai beroperasi pada 2007. Developernya membuat kolam dengan teknologi yang ramah lingkungan yakni dengan menggunakan produk kimia sekitar 100 kali lebih sedikit daripada kolam renang konvensional. Untuk filtrasi, kolam ini hanya mengkonsumsi 2 persen energi yang dibutuhkan oleh kolam filtrasi konvensional.

Menginap di Hotel Berbintang

Sudah seharian mengeksplor tempat-tempat wisata utama di Bintan, kini saatnya makan malam dan beristirahat. Untuk penginapan, para tamu bisa memilih apakah ingin menginap di hotel di kawasan Pantai Trikora atau di Kota Tanjung Pinang. Pilihan tersebut juga disesuaikan dengan budget yang tersedia.

Jika memilih bermalam di hotel berbintang yang ada di Tanjung Pinang, selepas makan malam dan bersih-bersih diri, para peserta bisa menikmati suasana malam Ibukota Tanjung Pinang.

Kota ini terkenal dengan kuliner Malayu pesisirnya seperti gonggong, cumi masak hitam, aneka laksa, teh tarik, dan lainnya. Satu di antara pusat kuliner yang ada di kota ini adalah Kawasan Tepi Laut yang tidak jauh dari Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Tanjung Pinang.

Wisata Sejarah dan Budaya di Pulau Penyengat

Keesokan harinya, setelah sarapan pagi, rombongan check-out langsung dan akan dibawa menyeberang ke Pulau Penyengat. Penyeberangan menaiki boat pancung, yakni sampan kayu bermesin tempel. Waktu tempuhnya hanya sekitar 10-15 menit.

Pulau penyengat yang memiliki luas hanya 2 km persegi ini sarat dengan sejarah Kerajaan Melayu Riau-Lingga. Nama Penyengat, menurut cerita warga lokal, diambil dari kisah seorang pelaut yang berlabu di pulau ini yang kemudian disengat lebah.

Selain itu, pulau ini memiliki nama lain yakni Pulau Indera dan Pulau Mars. Kedua nama ini diberikan oleh Penjajah Belanda yang sempat bercokol di Kepri. Penyengat juga dikenal dengan sebutan Penyengat Inderasakti.

Pulau ini sudah termasyur sejak Kejayaan Kerajaan Riau-Lingga dimana Pulau Penyengat merupakan hadiah perkawinan dari Sultan Mahmud Syah kapada istrinya Engku Putri Raja Hamidah pada 1805.

Di pulau ini terdapat beberapa peninggalan bersejarah yakni Masjid  Raya Sultan Riau yang perekat batunya terbuat dari putih telur, makam-makam para raja, makam dari pahlawan nasional Penyair Gurindam 12 Raja Ali Haji, kompleks Istana Kantor Kerajaan Riau-Lingga, dan benteng pertahanan di Bukit Kursi.

Penyengat pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Riau-Lingga pada 1900. Pada 1857, kondisi kerajaan sedang tidak baik karena Belanda sehingga Sultan Abdulrahman Muazamsyah memindahkan pusat kerajaan Melayu Riau-Lingga dari Daik ke Penyengat pada 1900.

Di pulau ini, pengunjung bisa berkeling pulau dengan jalan kaki ataupun menaiki becak motor yang didekorasi dengan apik. Sambil jalan-jalan, tentu saja bisa sekaligus menikmati ragam kuliner khas tempatan dan berbelanja oleh-oleh seperti air dohot, kue batang buruk, otak-otak, dan lainnya.

Patung Seribu Wajah

Destinasi selanjutnya adalah Patung Seribu Wajah. Patung-patung tersebut berada di dalam komplek Vihara Ksitigarbha Bodhisatvva yang berlokasi di Jalan Asia Afrika Batu 14 (KM 14), Tanjungpinang. Sejak dibuka pada 2016 lalu, vihara ini sempat menjadi fenomenal karena banyaknya patung yang ada. Di areal depan vihara, pengunjung disabut dengan patung Budha yang tingginya lima meter.

Di belakang patung tersebut terdapat tembok tinggi layaknya benteng yang berarsetektur seperti Tembok Cina. Berada di sini memang terasa seperti di Tembok Cina versi mini.

Untuk masuk ke dalam komplek vihara dimana patung 1000 wajah berdiri, kita harus jalan dari sisi kiri patung Budha. Seraya berjalan lurus, kita bisa melihat pahatan di dinding dan pagar yang menggambarkan sejarah Budha.

Pahatan tersebut  sengaja ditampilkan dari depan pintu masuk hingga ke belakang untuk memberi pengetahuan kepada pengunjung tentang kehidupan Budha.

Hingga akhirnya pengunjung dihadapkan dengan patung-patung yang berbaris rapih di halaman belakang vihara, tepatnya di balik benteng.

Patung-patung tersebut berwarna putih. Sekilas tidak tampak ada perbedaan di antara satu patung dengan lainnya. Namun, jika dilihat lebih dekat lagi, wajah setiap patung ternyata berbeda-beda.

Vihara Patung 1000 Wajah, Tanjungpinang
Vihara Patung 1000 Wajah, Tanjungpinang.

Konon, wajah-wajah tersebut merefleksikan wajah Budha ketika berwujud manusia. Dari informasi yang dihimpun, sebenarnya jumlah patung yang adalah taklah mencapai angka seribu. Namun, untuk menyederhanakan penyebutan, vihara ini menamainya patung 1000 wajah.

Uniknya lagi, karena patung-patung ini merupakan hasil sumbangan para pengikut Budha, maka di masing-masing patung terpahat aksara Cina bertuliskan nama jamaat yang menyumbang. Secara bertahap patung-patung ini dibuat dengan sumbangan satu jemaat satu patung.

Trans Studio Tanjungpinang

Tempat wisata selanjutnya adalah Trans Studio Tanjungpinang. Di sini, para peserta diajak untuk menikmati beragam permainan yang bisa memacu adrinalin, melihat Jurasic Park sehingga bisa langsung mendapatkan gambaran kehidupan di dinosaurus yang telah punah ribuan tahun lalu.

Seru-seruan di Trans Studio Tanjungpinang.
Seru-seruan di Trans Studio Tanjungpinang.

Yang tidak kalah menarik untuk dinikmati adalah taman-taman asri yang ada di komplek studio ini. Ada taman kincir angin sebagai meniatur Negeri Belanda dan ada tempat pembibitan tanaman.

Gedung Gonggong dan Tepi Laut

Destinasi wisata terakhir sebelum bertolak ke Batam adalah Gedung Gonggong dan Tepi Laut. Kedua Tempat ini bersebelahan dan berada di satu lokasi yang disebut Laman Boenda. Letaknya tidak jauh dari Pelabuhan Internasional Sri Indra Pura. Tempat ini telah menjadi salah satu land mark Kota Tanjungpinang.

Gedung Gonggong Tanjung Pinang
Berfoto bersama di Gedung Gonggong Tanjung Pinang.

Gedung Gonggong mulai beroperasi sejak 2016 lalu. Bentuk desain gedungnya memang unik. Sesuai dengan namanya yakni gonggong, diambil dari makanan laut termasyur dari Tanjungpinang

Di dalam gedung ini, pengunjung bisa mendapatkan beragam infomasi pariwisata Tanjungpinang dan Kepri serta melihat beragam hasil lukisan para pelukis Kepri di galeri. Gedung ini dikelilingi taman kota ini yang bernama Tepi Laut. Di sini, pengunjung bisa menikmati bermacam-macam kuliner khas Melayu seraya duduk santai di tepi laut.

Dari gedung ini, pengunjung bisa bersantai sejenak di Tepi Laut sambil menikmati indahnya taman kota yang didesain apik dan berada di pinggir pantai. Jika ingin menikmati kepala muda dan aneka ragam makanan khas lokal, bisa langsung memesan di warung atau kafe yang ada di sekitar lokasi.

Well, tunggu apa lagi? Langsung saja hubungi Galang Bahari agar liburan sekolah tidak pakai drama dan ribet-ribet. Call: 0812 6711 1161 / WA: +6281267111161(sri murni)

Paket Lengkap Tour 2D1N Bintan – Tanjung Pinang

Hotel kawasan Trikora
HOTEL AGRO

  • Min 2 orang: Rp.1.420.000
  • 3 orang: Rp.1.350.000
  • 4 orang: Rp.1.150.000
  • 5 orang: Rp.1.080.000
  • 6 orang: Rp.1050.000
  • 7 orang: Rp.1.000.000
  • 8 orang: Rp.970.000
  • 9 orang: Rp.930.000
  • 10 orang keatas: Rp.900.000

Hotel kawasan Tg Pinang
HOTEL ASTON

  • 2 s/d 3 orang: Rp.1.520.000
  • 4 s/d 5 orang: Rp.1.370.000
  • 6 s/d 7 orang: Rp.1.185.000
  • 8 s/d 9 orang: Rp.1.140.000
  • 10 orang keatas: Rp.1.000.000

Destinasi

  1. Sleeping Budha
  2. Gurun Pasir & Danau Biru Bintan
  3. Lagoi Bay & Pantai
  4. Treasure Bay
  5. Patung 1000 Wajah
  6. Trans Studio Garden Tanjungpinang
  7. Gedung Gonggong

Itinerary
Day 1

  • 08.00 WIB: Berkumpul di meeting point di Pelabuhan Punggur
  • 08.30 WIB: Menuju ke Tanjung Uban, menggunakan speedboat
  • 09.00 WIB: Sampai di Tanjung Uban, lalu menuju ke Sleeping Budha
  • 09.15 WIB: Sleeping Buddha
  • 09.30 WIB: Menuju ke Gurun Pasir Bintan
  • 10.00 WIB: Gurun Pasir dan Danau Biru Bintan
  • 11.00 WIB: Menuju ke Lagoi
  • 12.00 WIB: Makan siang
  • 13.00 WIB: Pantai Lagoi Bay
  • 14.00 WIB: Treasure Bay Bintan
  • 17.00 WIB: Menuju ke Tanjungpinang
  • 18.40 WIB: Makan malam, check in hotel dan acara bebas
    Day 2
  • 08.00 WIB: check out, menuju penyengat
  • 08.15 WIB- 10.00 WIB: penyengat
  • 10.00 WIB: menyeberang kembali ke Tanjungpinang, menuju ke Patung 1000 Wajah
  • 12.00 WIB: makan siang
  • 13.30 WIB: Trans Studio Garden Tanjungpinang
  • 15.00 WIB: Gedung Gonggong, Tepi Laut Tanjungpinang
  • 15.30 WIB: Menuju pelabuhan ferry Tanjungpinang, kembali ke Batam dan tour selesai
    Note: jadwal sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kondisi di lapangan

Termasuk didalam paket

  1. Transportasi laut: speedboat dan ferry
  2. Transportasi selama di Bintan dan Tanjungpinang
  3. Hotel sesuai pilihan, termasuk sarapan
  4. Makan siang 2 kali
  5. Tour leader
  6. Air mineral 1x per hari
  7. Tiket masuk tempat wisata (Gurun Pasir, Treasure Bay, Trans Studio Garden Tanjungpinang

Booking dan pelunasan

  1. Booking DP sebanyak 50% untuk konfirmasi
  2. Pelunasan max 1 hari sebelum berangkat
  3. Booking terkonfirmasi setelah payment
  4. Pembayaran dapat melalui transfer dan cash.

Cancellation & Reschedule
Reschedule paling tidak diinfokan 2 hari sebelum rencana keberangkatan awal

  • H-1: 50% charge
  • H-0: 100% charge (no refund)

Catatan:

  1. Untuk warga negara Asing harga ditambah 100.000/ orang
  2. Usia 4 thn – 10 thn harga dikurangi 20% dari harga dewasa (tidur sharebed dengan orang tua)
  3. Usia 4 thn kebawah free, no benefit
  4. Wisata ke Pulau Penyengat adalah optional dengan menambah biaya Rp150.000/orang.

Pemesanan

Call: 0812 6711 1161

WA: +6281267111161.

Bagikan :

Artikel Lainnya

Mamacu Adrinalin Saat Sea S...
Liburan Sekolah ke Ibukota ...
Wisata Edukasi Bahari di Ke...
Yuks Liburan Lebaran ke Kep...
Turis Korea Puas Snorkeling...
Lebaran 3D2N di Malaysia &a...